1. Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Etika dalam Kamus Kesar Bahasa Indonesia yang baru, mempunyai arti :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
b. Kesimpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat “etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.”
2. Contoh etika dan penerapan di masyarakat :
- Membuang sampah pada tempatnya
- Lebih mengutamakan wanita, lansia, anak-anak, wanita hamil pada saat menaiki kendaraan umum
- Menghormati para pejalan kaki pada saat mengendarai kendaraan
- Tidak merusak fasilitas umum.
- Tidak merokok di tempat umum.
- Menaati peraturan yang berlaku
- Tidak berbicara kotor
3. Contoh etiket dan penerapan di masyarakat:
- Bersendawa atau mengangkat kaki pada saat makan merupakan salah satu hal yang melanggar etiket
- Mengetuk pintu, mengucapkan salam atau permisi pada saat ingin masuk ke dalam rumah orang lain.
- Anggota DPR yang membuat undang-undang dan menjadi wakil rakyat, namun dibelakang bermain wanita, korupsi, bertindak anarkis saat rapat dan sebagainya.
- Berpakaian seronok pada saat diluar rumah, tetapi untuk budaya barat merupakan hal yang biasa.
- Makan menggunakan tangan pada saat acara resmi merupakan hal yang melanggar etiket, sebaiknya menggunakan garpu atau sendok.
4. Menurut saya, utilitarianisme merupakan suatu tindakan atau pengambilan keputusan yang benar jika pengambilan keputusan atau tindakan yang dilakukan secara tepat dan menghasilkan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi apabila pengambilan keputusan tersebut hanya untuk menguntungkan satu pihak saja, itu merupakan perbuatan yang di anggap buruk. Misalnya, seorang pedagang bakso mengganti bahan baku utama berupa daging sapi dengan daging celeng. Secara etis hal ini sangat tidaklah beretika, karena akan merugikan orang lain namun dalam konsep utilitarinisme hal ini akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit bagi penjualnya karena dia mampu menggantikan daging yang mahal dengan daging celenng yang murah. Dengan demikian, kasus ini akan menyebabkan kerugian dan telah mengesampingkan hak orang lain. Disinilah letak minus prinsip utilitarianisme walaupun menguntungkan pada salah seorangnya.
0 komentar:
Posting Komentar