Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Harga Pokok Produksi

Dalam pemubuatan produk terdapat dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum.

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk.

Pengumpulan harga pokok produksisangat ditentukan oleh cara produksi secara garis besar, cara memproduksiproduk dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu produk atas dasar pesanan dan produk atas dasar massa/proses.

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan, yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. (Mardiasmo:1994:27)

Perusahaan yang memproduksi berdasar pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (Job order cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksinya persatuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

b. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

e. Harga pokok produksi perunit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. (Mulyadi:1993:41)

2. Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggung jawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk secara massa. (Mardiasmo:1994:90)

Perusahaan yang memproduksi berdasar proses, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentudan harga pokok produksi persatuanproduk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut :

a. Proses produksi bersifat terus-menerus dan produk yang dihasilkan merupakan produk massa yang bersifat standar.

b. Biaya produksi dikumpulkan dan dicatat dalam setiap departemen produksi yang ada, untuk jangka waktu tertentu (umumnya satu bulan).

c. Harga pokok produk dihitung pada akhir periode tertentu.

d. Harga pokok perunit produk dihitung dari harga pokok produk selesai periode dibagi dengan unit produk yang telah selesai dalam periode yang bersangkutan.

e. Produk yang belum selesai (masih dalam proses) pada akhir periode dicatat kedalam rekening persediaan produk dalam proses. Dalam hal ini digunakan istilah unit ekuivalen, yaitu ukuran untuk unit produk dalam proses yang disetarakan dengan unit yang teleh selesai. Tujuannya agar memudahkan perhitungan harga pokok produk dalam proses akhir periode.

f. Pada akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi untuk setiap departemen, yang pada dasarnya berisi perhitungan harga pokok produk yang telah selesai dan yang masih dalam proses, yang dinyatakan dalam total maupun unit.

g. Biaya bahan tidak perlu dipisahkan dari biaya bahan baku dan biaya bahan pembantu, dan biaya tenga kerja juga tidak perlu dipisahkan menjadi tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar